Sabtu, 22 Mei 2010

Laporan ilmiah terbaru menunjukkan manusia penyebab perubahan iklim

Di masa depan, banjir yang sekarang menggenangi Jakarta mungkin bisa semakin parah akibat dampak perubahan iklim. Perubahan iklim ini sendiri terjadi akibat aktivitas manusia, seperti dijelaskan dalam laporan Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) Working Group I yang dikeluarkan pada 2 Februari 2007 di Paris.
Laporan ilmiah tersebut memberikan kemungkinan 90% atau “very likely” bahwa aktivitas manusia merupakan penyebab perubahan iklim. Ini lebih tinggi daripada laporan IPCC terakhir di tahun 2001 yang menyebutkan bahwa kemungkinannya hanya 66% atau “likely”. Laporan ilmiah ini menjawab pihak-pihak yang meragukan bahwa perubahan iklim diakibatkan aktivitas manusia.
Menurut IPCC, konsentrasi gas-gas karbondioksida, metana, dan dinitrogen oksida (N2O) telah mengalami peningkatan pesat sejak 1750 sehingga konsentrasi saat ini jauh lebih tinggi dibandingkan sebelum era industri. Peningkatan konsentrasi karbondioksida terutama disebabkan oleh penggunaan bahan bakar fosil serta alih fungsi hutan menjadi lahan ekonomis, sementara aktivitas pertanian menyebabkan peningkatan konsentrasi gas metana dan dinitrogen oksida.
Beberapa penemuan yang tercantum di dalam laporan tersebut antara lain:
• telah terjadi kenaikan suhu rata-rata sebesar 0,76oC antara periode 1850 – 2005
• 11 dari 12 tahun terakhir (1995-2006) merupakan tahun-tahun dengan rata-rata suhu terpanas sejak dilakukan pengukuran suhu pertama kali pada tahun 1850
• telah terjadi kenaikan permukaan air laut global rata-rata sebesar 1,8mm per tahun antara periode 1961 – 2003
• telah terjadi kekeringan yang lebih intensif pada wilayah yang lebih luas sejak tahun 1970an, terutama di daerah tropis dan sub-tropis.
Laporan ini juga memberikan proyeksi kondisi di masa depan:
• diperkirakan terjadi kenaikan suhu antara 1,8oC – 4oC pada tahun 2100
• diperkirakan terjadi kenaikan permukaan air laut antara 0,18m – 0,59m pada tahun 2100
Proyeksi di atas mempertegas kemungkinan terjadinya cuaca ekstrem seperti peningkatan curah hujan, bertambahnya area yang mengalami kekeringan, serta perubahan panjang musim yang berdampak pada kehidupan manusia dan spesies lainnya.
Direktur Eksekutif Yayasan Pelangi Indonesia, Kuki Soejachmoen, mengatakan, ”Sekarang sudah jelas bahwa perubahan iklim diakibatkan manusia, sehingga manusia harus segera memulai usaha-usaha mengurangi laju dampak perubahan iklim. Kita
harus mengurangi emisi gas rumah kaca serta beradaptasi terhadap dampak-dampak akibat perubahan iklim.”
Pengurangan emisi gas rumah kaca dapat dilakukan antara lain dengan:
• menggunakan bahan bakar kendaraan yang lebih ramah lingkungan (ramah lingkungan = emisi karbondioksida lebih rendah)
• meningkatkan penggunaan sumber energi terbarukan dalam arti mengurangi penggunaan sumber energi fosil
• menggunakan teknologi yang lebih hemat energi
• menjadikan hemat energi sebagai pola hidup
Aktivitas adaptasi terhadap dampak perubahan iklim antara lain:
• Meningkatkan daya tahan lingkungan terhadap kondisi iklim/cuaca yang buruk sehingga mengurangi tingkat keparahan bila terjadi bencana. Contohnya: melakukan pengembangan wilayah yang bersahabat dengan lingkungan dan mempertahankan keberadaan ruang terbuka hijau (RTH); mengurangi kemungkinan bencana banjir besar dengan pengeloaan DAS yang terpadu dari hulu hingga hilir
• Meningkatkan daya tahan masyarakat sehingga ketika bencana datang dampak yang dirasakan tidak parah. Contohnya: manajemen kesiapan menghadapi bencana banjir, termasuk sistem peringatan dini, yang melibatkan pemerintah dan masyarakat.
• Memasukan aspek perubahan iklim dalam pembangunan. Contohnya:
mempertimbangkan perubahan musim hujan dan kemarau terutama dalam sektor pertanian; mempertimbangkan faktor kenaikan muka air dalam melakukan pembangunan
Catatan untuk editor:
IPCC adalah lembaga yang dibentuk oleh World Meteorological Oganization dan UnitedNations Environment Programme pada tahun 1988 bertugas untuk melakukan kajian ilmiah, teknis dan sosio-ekonomi yang relevan untuk memahami perubahan iklim,
potensi dampaknya serta pilihan untuk kegiatan mitigasi dan adaptasi.
Laporan IPCC yang dirilis di Paris minggu lalu adalah laporan dari Kelompok Kerja I (Working Group I), yang tugasnya adalah kajian ilmiah untuk sistem iklim dan perubahan iklim, sebagai bagian dari the Fourth Assessment Report IPCC yang rencananya akan dipublikasikan dalam beberapa bulan mendatang.