Dibawah ini, saya coba membuat sebuah analisa tentang konsumsi minuman ringan dalam 10 tahun yang akan datang.
Kegiatan konsumsi merupakan kegiatan yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kegiatan tersebut, ada beberapa faktor yang memengaruhi seorang konsumen dalam melakukan kegiatannya, baik dari dalam maupun dari luar dirinya. Salah satu faktor yang berkembang dari luar yaitu, lingkungan mikro (micro environment) dan lingkungan makro (macro environment). Lingkungan mikro terdiri dari faktor supplier, faktor perusahaan (company), faktor pesaing (competitors), faktor masyarakat (publics), faktor pelanggan (customers) dan perantara (intermediaries). Sedangkan lingkungan makro terdiri atas faktor demografis, faktor alam, faktor teknologi, faktor politik, faktor budaya, dan faktor ekonomi.
Dalam hal ini, akan dibahas faktor lingkungan yang akan memengaruhi konsumsi minuman ringan dalam 10 tahun mendatang. Salah satu faktor lingkungan tersebut adalah faktor demografis.
Sebelumnya, apa yang disebut dengan demografi dalam marketing? Demografi merupakan ilmu yang mempelajari keadaan populasi serta trend yang sedang berkembang di masyarakat. Seorang pemasar perlu mengetahui populasi serta menyadari ukuran dan rata-rata pertumbuhan populasi pasar, usia distribusi, percampuran etnis, tingkat pendidikan dan faktor kunci lainnya. Salah satu contoh adalah trend demografis yang sedang berkembang di Amerika Serikat, salah satunya adalah penuaan populasi atau “the graying of America,” peningkatan keberagaman etnis dan rasial pasar konsumen, serta perubahan alami konsumsi rumah tangga. Trend ini membutuhkan para pemasar yang mampu menyesuaikan barang dan jasa mereka terhadap perbedaan segmen populasi. Di Amerika Serikat, kelompok usia lebih dari 50 tahun merupakan segmen yang paling cepat berkembang. Biro Sensus Amerika Serikat memprediksi kelompok usia 50 tahun keatas akan melebihi 96 juta orang pada tahun 2010. Kelompok tersebut akan membutuhkan perawatan kesehatan yang lebih dibanding kelompok usia dibawah mereka serta produk pharmaceutical, dan mereka juga cenderung membeli kendaraan mewah serta menghabiskan biaya liburan yang lebih mahal dibanding kelompok usia lainnya. Itu disebabkan kelompok tersebut menguasai 70 persen dari kekayaan bersih di Amerika Serikat.
Selanjutnya akan dibahas bagaimana faktor tersebut memengaruhi konsumsi minuman ringan. Minuman ringan merupakan salah satu produk yang mudah ditemui dimana saja dan dikonsumsi oleh jutaan orang setiap harinya didunia, disegala lapisan masyarakat. Salah satu survey* yang pernah dilakukan antara lain oleh sebuah lembaga independen (LPEM Universitas Indonesia) dan sebuah perusahaan riset pemasaran DEKA yang menunjukkan bahwa :
Pada tahun 1999, 85% dari konsumen bulanan minuman ringan mempunyai pendapatan rumah tangga rata-rata di bawah Rp 1 juta (US$ 100) per bulan. 46% diantara mereka berpenghasilan kurang dari Rp 500.000 (US$50).
72% konsumen mingguan mempunyai penghasilan rata-rata kurang dari Rp 1 juta perbulan lebih dari 40 % diantara mereka adalah pelajar karyawan paruh waktu dan para pensiunan.
Diantara konsumen mingguan, minuman ringan dikonsumsi sama seringnya dengan minuman sirup dan makanan ringan, dan jauh lebih sering dikonsumsi dibandingkan dengan es krim.
Survey diatas menunjukan bahwa kecenderungan masyarakat akan minuman ringan terus meningkat. Faktor yang memengaruhi peningkatan konsumsi tersebut salah satunya adalah faktor demografis. Variabel yang memengaruhi faktor demografis terhadap konsumsi minuman ringan antara lain, usia, jenis kelamin, pendapatan, jenis pekerjaan, tingkat pendidikan, faktor religius, ras dan kebangsaan.
Seiring dengan pertumbuhan penduduk Indonesia yang selalu meningkat setiap tahun, maka dalam sepuluh tahun mendatang diprediksi keadaan konsumsi minuman ringan pun akan terus meningkat. Saat ini, pendapatan perkapita penduduk Indonesia sebesar US$2.030 pertahun (data IMF, September 2009) dan bandingkan keadaan konsumsi minuman ringan 10 tahun yang lalu berdasarkan survey diatas dengan pendapatan perkapita rumah tangga sebesar US$1.200 pertahun mempunyai aktivitas konsumsi bulanan sebesar 85%. Mungkin bila dilihat dari segi peningkatan produksi minuman ringan akan terus meningkat yang diakibatkan oleh meningkatnya pendapatan perkapita penduduk, populasi yang semakin bertambah, serta sistem distribusi minuman ringan yang dapat ditemui dan dikonsumsi oleh semua lapisan masyarakat. Tetapi mungkin tidak dari segi persentase peningkatan produksi, karena beberapa jenis minuman ringan mempunyai komposisi yang bisa membahayakan bila dikonsumsi dalam jangka panjang.
Dibawah ini, saya coba menyajikan analisis SWOT terhadap permasalahan diatas.
Internal Strengths Weaknesses
- Konsumsi minuman ringan oleh semua lapisan masyarakat- Minuman ringan mudah didapatkan
- Budaya mengkonsumsi minuman ringan - Semakin banyak konsumen yang peduli akan kesehatan oleh efek konsumsi minuman ringan dalam jangka panjang
Eksternal Opportunities Threats
- Pendapatan masyarakat yang semakin meningkat- Populasi yang semakin bertambah - Semakin banyak perusahaan minuman ringan dengan berbagai macam brand
good info, kelanjutannya mana?
BalasHapus